KETULUSAN CINTA
Oleh MD
Cinta adalah suatu rasa
Rasa yang ada dalam hati
Cinta tak membutuhkan syarat
Karena rasa tak pernah bersayrat
Cinta bukanlah tuntutan
Untuk memaksakan suatu hal
Cinta bukanlah kehancuran
Dan cinta bukanlah benda
Tapi, cinta adalah ketulusan
yang tak mampu terlukiskan
Hanya hati yang mampu merasakan
Dan mata yang memancarkan
Setitik Ketulusan Cinta di sudut Hati
LAYUNA KEMBANG KATRESNA
Oleh Ato Suharto
Kembang katresna, ligar na rasa.
Mapaes hate nyengitan taman kasmaran
Kiwari layu dijojo halodo.
Daunna murag katiup angin katiga
Kembang asih, kiwari ngan tinggal akar
Endah nu mapaes hate geus teu kataren
Kiwari tinggal kalahkay ninggang kahayang
Janji saati peunggas renggas ku lantaran
Hate moal bisa dipepende
Dibebenjo ku ligarna nu denok
Rasa katresna kuring lain pupulasan
Clik putih clak herang
Kuring moal ngarasula
Najan anjeun geus teu suka
Percaya kanu Maha Kawasa
Lamun jodo pastina moal kamana
KETULUSAN KASIH SAYANG IBU
Oleh Astin Supriatin S.Pd
Pelukanmu
Doamu
Kasih sayangmu
sangatlah tulus
Senyumanmu
Kesabaranmu
Air matamu
Sangatlah tulus
Ibu,
Aku sadar
Saat masa kritis itu menghampiriku
Engkau memelukku dengan senyuman indahmu
Yang membuatku bangkit dan semangat untuk hidup
Ibu,
Maafkan aku
Selama hidupku ini
Hanya mampu memberatkan, mengecewakan,
Dan membuatmu sedih
Ibu,
Aku berjanji
Suatu hari nati
Aku akan membalas kasih sayang tulusmu
Ibu,
Kelak nanti air matamu akan berubah menjadi tawa
Sedihmu menjadi bahagia
Rapuhmu menjadi kekuatan
Ibu,
Aku akan selalu menyangimu
Mencintaimu
Membahagiakanmu hingga akhir waktu
TUNAWISMA
Oleh Risma Hasria
Akulah tunawisma
berat mencari sesuap nasi
akulah tunawisma
bagai air dalam tenang
akulah tunawisma
seperti anak ayam kehilangan induknya
Oh Tuhan
ubahlah hidupku aku tak ingin terus seperti ini
oh Tuhan
bingbinglah aku agar tetap dijalanmu
Tuhan
bukan harta,bukan pangkat,bukan jabatan,bukan pula kursi yang menjadi tujuanku tapi cintamulah yang menjadi tujuanku
LORONG RINDU
Oleh Rilla Novita Y
Sang surya tlah beranjak dari peraduannya
Mulai bergegas tuk sinari jiwa-jiwa yang kelam
Dan jiwaku,
Sedikt pun tak terbiasi olenya
Aku,
Selalu ku tapaki lorong panjang
dimana setiap bunga kan mekar
bila terpapar sinar benderangnya
Dan aku, sedikitpun tak terketuk jiwaku
Aku mencari jiwa yang lain
bukan hanya biasan sinar terang
bukan hanya bayang-bayang cahaya
aku mencari dia,sandaran jiwa
Kini, jiwaku mati
Hanya hentakan kaki
yang dapat memanggilmu kembali
Aku mencari-cari
Mengukur senti demi senti lorong ini
Namun tetap saja sinarmu tak ku dapati
Bila ku putar kembali memoriku
Aku pernah berlari di lorong ini
dengan bermandikan sinar yang begitu indah
Aku pernah melompat dan aku ...
aku pernah dikelilingi sinar indah itu
Namun ntah kapan ia kembali
Ntah kapan kegelapan jiwa kan binasa
Hanya dapat ku menanti
Mencari-cari . .
Senti demi senti . .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar